Text
Kebhinnekaan Masyrakat di Indonesia: Suatu Problematik Filsafat Kebudayaan
Semboyan negara "Bhinneka Tunggal Ika" yang dimaklumkan para pendiri negara Republik Indonesia, tidaklah muncul begitu saja.
Ia merupakan kristalisasi, sekaligus hasil refleksi, atas kenyataan: di satu sisi diakui Indonesia itu bhinneka, tetapi sekaligus ia satu.
Dalam perjalanan berbangsa dan bernegara, pengalaman menunjukkan bahwa tidak mudah memadukan dua sisi yang, harus diakui, mengandung contradicto in termini itu. Tarik-menarik antara bhinneka dan ika sama kuatnya. Bahkan, sering terjadi konflik dalam proses tarik-menarik itu.
Bagaimanakah memahami fenomenin seperti itu? Filsafat kebudayaan berusaaha menjelaskan. Sekaligus menjawab aneka persoalan seputar ruang lingkup Indonesia, kebudayaan, perbedaan pengertian "masyarakat" dan "bangsa" Indonesia. Dan yang pokok: filsafat kebudayaan melihat bahwa pangkal masalah disintegrasi yang hari-hari terakhir menjadi masalah besar bangsa kita-justru karena kita adalah sebuah bangsa besar dan "belum selesai".
Akankah kita, sebagai insan Indonesia sebangsa dan senegara, berhasil mencapai tujuan? Ataukah, kita tercerai berai dalam proses menjadi Indonesia? Temukan jawabannya dalam buku ini.
Tidak tersedia versi lain