“Gue mau lo pindah ke Atlanta.” Gara-gara kalah taruhan sama Saba, Nigi harus menanggung konsekuensi besar: dia harus pindah sekolah! Namun, mana mungkin Nigi ninggalin sekolah tersayangnya, temen-temennya, serta jabatan ketua OSIS? Meski masa jabatan OSIS-nya sudah nyaris habis, tetap saja Nigi nggak mau pindah sekolah karena alasan konyol. Lagi pula, dia kan baru kenal cowok muka datar…